Ini Kata Jubir KPK soal Status Tersangka Anggota DPRD Kota Bandung Terpilih yang Baru Dilantik
jpnn.com, BANDUNG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan jika proses penyelidikan perkara dugaan korupsi Bandung Smart City yang melibatkan mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana, sampai hari ini terus berjalan.
Terbaru, KPK menetapkan lima orang tersangka yakni mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna dan empat anggota DPRD Kota Bandung.
Tiga dari empat anggota DPRD Kota Bandung itu, pagi tadi dilantik sebagai anggota dewan terpilih periode 2024-2029. Mereka ialah Riantono, Yudi Cahyadi, dan Achmad Nugraha.
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, sampai sekarang status ketiga orang anggota dewan terpilih itu masih sebagai tersangka. Begitu juga dengan perkara yang masih berjalan.
"Masih berjalan perkaranya. Statusnya juga masih sama," kata Tessa kepada JPNN via pesan singkat, Senin (5/8).
Sementara itu, pimpinan sementara DPRD Kota Bandung Agus Andi Setiawan mengatakan pelantikan ketiga tersangka itu sesuai dengan aturan. Sebabnya, mereka berhak dilantik sambil menunggu proses hukum yang berjalan.
Jika sudah ada kekuatan hukum tetap, maka yang bersangkutan akan diganti.
"Menurut undang-undang, kami menghormati hukum dan tersangka itu dalam tatib dan undang-undang 23 2014, diperkenankan untuk dilantik. Kemudian kalau nanti persidangan, itu ada penetapan pemberhentian sementara," tutur Agus.
KPK menyatakan penyidikan perkara dugaan korupsi Bandung Smart City yang menjerat empat anggota DPRD Kota Bandung terpilih sampai hari ini terus berjalan.
- Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Tender Geomembrane Rp209 Miliar Diperiksa KPK
- MAKI: Bos Mineral Trobos Bisa Dijerat Perintangan Penyidikan TPPU Eks Gubernur Malut
- Seleksi Capim KPK Ketat, Pansel: Banyak yang Bagus
- Kasus Pengadaan Tanah Pemprov DKI, KPK Jebloskan Orang Kaya Versi Forbes Ini ke Sel Tahanan
- Deddy PDIP Sebut Klarifikasi Kaesang soal Jet Pribadi Cuma Gimik
- Eks Jubir KPK Apresiasi Klarifikasi Kaesang Pangarep soal Penggunaan Jet Pribadi