Ini Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Ini Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI
Ilustrasi bayi. Foto: Pixabay

“Namun, jika bayi muntah dengan jumlah yang cukup banyak, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut dengan pemeriksaan fisik ke dokter spesialis anak. Hal ini untuk mengetahui apakah ada masalah terkait dengan saluran cerna buah hati Anda,” ujar dr. Sepriani.

Pemicu muntah usai minum ASI

Masalah saluran cerna yang bisa saja dialami oleh bayi terkait gumoh adalah gastroenteritis. Umumnya, bayi yang mengalami gastroenteritis juga akan mengalami diare.

Selain gastroenteritis, beberapa faktor lain yang dapat memicu muntah pada bayi usai minum ASI, antara lain alergi, pilek, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, dan stenosis pilorus atau penyempitan lambung.

Perhatikan juga beberapa gejala yang datang usai si Kecil memuntahkan ASI. Bila gumoh disertai gejala di bawah ini, maka bisa jadi itu bukan sekadar kekenyangan atau terlalu banyak cairan yang masuk. Anda pun harus segera memeriksakannya ke dokter.

Adapun gejala yang dimaksud, ialah:

  • Muntah disertai darah atau cairan hijau
  • Sesak napas
  • Perut bengkak
  • Muntah terus-menerus lebih dari 1 atau 2 hari
  • Demam
  • Timbul ruam
  • ulit tidur dan rewel
  • Tidak mau menyusu sama sekali setelah itu
  • Ubun-ubun menonjol
  • Mengalami dehidrasi dengan tanda-tanda bibir kering, menangis tanpa air mata, ubun-ubun cekung, dan jarang buang air kecil

Untuk mencegah bayi muntah setelah minum ASI, sebaiknya selalu posisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya saat menyusu. Satu hal lagi yang tak kalah penting untuk meminimalkan terjadinya gumoh, yaitu hindari menggoyang-goyangkan bayi atau membuat bayi aktif saat menyusu.

Jangan lupa juga untuk membuat bayi bersendawa usai menyusu agar tidak kembung. Biasakan juga si kecil menyusu secukupnya, jangan sampai terlalu kenyang. Dengan hal-hal tersebut, frekuensi gumoh pun bisa dikurangi.(HNS/RVS/klikdokter)


Kondisi saat bayi muntah setelah minum ASI sering disebut sebagai gumoh. Gumoh dianggap normal jika tidak disertai dengan kondisi rewel ataupun sesak napas.


Redaktur & Reporter : Yessy

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News