Inilah Kalimat Singkat dari Mulut Ibunya Dita Oepriarto

Inilah Kalimat Singkat dari Mulut Ibunya Dita Oepriarto
Pelaku peledakan bom di tiga gereja di Surabaya pasangan suami istri Dita Oeprianto, 47, dan Puji Kuswati, 43. Foto: DOK KELUARGA

jpnn.com - Dita Oepriarto tega mengajak istrinya, Puji Kuswati, dan empat anaknya melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) pagi.

MIFTAKHUL F.S., Sidoarjo-M. SALSABYL ADN, Surabaya

Keluarga serta tetangga Dita Oepriarto di kawasan Tembok Dukuh Gang V, Surabaya, terkejut. Sosok yang dikenal ramah itu bisa demikian tega mengajak istri dan empat anaknya menjadi pengebom bunuh diri.

’’Saya langsung loncat pas lihat foto dia sama keluarganya. Saya ke rumah Mbak Sum (Sumiyati, ibu Dita, Red) bilang Dita ngebom gereja saya,’’ ungkap Hanna Ningsih, tetangga masa kecil Dita.

Hanna pun langsung dipeluk keluarga Dita sambil menangis minta maaf. Sejak itu, perempuan 55 tahun tersebut langsung linglung. Benar-benar tak menyangka, pria yang tumbuh dekat rumahnya tersebut bisa berbuat seperti itu.

Dita yang mengendarai mobil sudah teridentifikasi sebagai pelaku pengeboman di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno pada Minggu pagi lalu. Dua anak lelakinya, sembari menaiki motor, mengebom Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Madya.

Adapun sang istri yang mengajak dua anak perempuannya meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro. Semua gereja itu di Surabaya.

Hanna masih ingat bagaimana Dita semasa masih mahasiswa suatu malam datang ke rumahnya. Bertanya tentang ilmu usaha percetakan. Dari sanalah, Dita mencetak dasarnya sebagai pengusaha percetakan.

Dita Oepriarto, yang mengajak istri dan empat anaknya melakukan aksi bom bunuh diri, sudah lama tidak jenguk ibunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News