Investasi di Sektor Pertanian Masih Sangat Seksi
Dalam konsep tersebut, Vestifarm membuat semacam kontrak bagi hasil kepada investor dan peminjam secara terpisah.
Sampai saat ini, pendanaan yang telah disalurkan melalui Vestifarm tercatat lebih dari Rp 9 miliar.
Untuk mitigasi risiko, tim Vestifarm juga melakukan survei langsung ke lokasi calon peminjam.
Meski begitu, kata Dharma, risiko dalam berinvestasi di sektor pertanian tetap ada, misalnya akibat faktor cuaca.
Apalagi, Vestifarm tidak menggunakan asuransi dalam skema investasi yang ditawarkannya.
Oleh sebab itu, dalam kontrak kerja sama yang dibuat, Vestifarm memuat klausul-klausul secara detail.
Permasalahan identik juga ditemui oleh Wineka dalam mengembangkan platform-nya, yakni Tani Fund.
Dia mengatakan, sebenarnya sektor pertanian adalah penyumbang terbesar kedua Gross Domestic Product (GDP) Indonesia pada 2016.
Masyarakat kini memiliki pilihan berinvestasi yang sangat beragam. Salah satunya investasi di bidang pertanian.
- Tinggalkan Pinjol, Mari Berinvestasi di Pegadaian
- Kementan Menggelar TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional 2-4 Mei
- Ratusan Korban Investasi Bodong Berdemonstrasi di Mabes Polri, Nih Tuntutannya
- Kemnaker Ajak Jepang Investasi Berikan Pelatihan Bahasa bagi Kandidat SSW Indonesia
- Ngobras: Kementan Sosialisasikan Pengendalian Hama yang Efisien pada Padi dan Jagung
- Moeldoko Beber Penyebab Motor Listrik Kurang Diminati Meski Diguyur Insentif