Investasi Start-up Tembus Rp 40 Triliun
Menurut Tony, para investor modal ventura sangat percaya terhadap peluang investasi Indonesia ketika melihat kemajuan ekonomi negara, jumlah kelas menengah yang meningkat, serta begitu banyaknya jumlah populasi anak muda yang sangat melek teknologi.
’’Sektor fintech dan kesehatan muncul sebagai kategori teratas untuk investasi masa depan,’’ tambah Tony.
AT Kearney Partner Alessandro Gazzini menyebut harus ada dorongan yang kuat agar start-up dapat memenuhi permintaan pasar.
’’Kami sangat terkejut melihat antusiasme para VC dan betapa mereka sangat yakin terhadap peluang yang dimiliki Indonesia. Potensi pasar ini untuk meningkat sangat bagus. Begitu pula kebutuhan terhadap para developer,’’ kata Gazzini.
Ada empat faktor utama yang juga disoroti untuk mempercepat kemajuan ekosistem start-up Indonesia.
Yakni, pengembangan SDM, insentif perpajakan, opsi pendanaan, serta kemudahan memfasilitasi start-up.
’’Seperti yang kita lihat dari pasar-pasar maju, pihak pemerintah berperan sangat penting. Investasi mendatang sangat bergantung pada keyakinan investor terhadap kondisi pasar. Jadi, penting halnya memahami bagaimana para investor memandang pasar Indonesia, baik dalam jangka panjang maupun pendek,’’ tambah Gazzini.
Menurut penelitian yang kali pertama diadakan di Indonesia itu, nilai investasi global terus melonjak dalam lima tahun terakhir.
Investasi terhadap perusahaan-perusahaan start-up melesat dari USD 1,4 miliar pada 2016 menjadi USD 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun sampai Agustus 2017.
- Mikti-Perdana Menteri Australia Barat Dorong Kerja Sama Teknologi dan Startup
- Bahas Perkembangan Digitalisasi Indonesia, BVT Tech Summit 2023 dapat Sambutan Baik
- Pegawai Start-up Bersatu Menangkan Ganjar Pranowo
- Di Hadapan Mahasiswa, Sekjen Anwar Kenalkan 4 Program Kemnaker Bagi Talenta Muda
- Saran Google agar Ekonomi Digital Indonesia Melejit Pascacovid
- Berpidato di G4ID, Pak Luhut Berbicara soal Kekuatan Aura Bali