IPW: Upaya Rusak Citra Oegroseno

IPW: Upaya Rusak Citra Oegroseno
IPW: Upaya Rusak Citra Oegroseno
Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. "Para perampok malah bergaya kayak foto model saat difoto. Nenteng senjata, naik motor sambil ngacungkan senjata. Apakah ini wajar dilakukan perampok biasa? Menurut saya, ini untuk mempermalukan Oegro, untuk menjatuhkan citra Oegro. Ingat, ini menjelang suksesi Kapolri, dimana nama Oegro sempat disebut-sebut sebagai salah satu kandidat," ujarnya.

Kejanggalan ketiga, jika teroris, biasanya yang dirampok adalah toko emas atau SPBU. Itu pun, dipilih sasaran toko emas atau SPBU yang letaknya terpencil. "Tapi CIMB itu di tengah kota. Bahkan aksinya pun tenang. Kalau perampok biasa, pasti terburu-buru," kata Neta.

Kejanggalan keempat, ada salah seorang petinggi Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ikut turun ke Medan dalam menangani kasus penyerangan Mapolsek Hamparan itu. Dalam tradisi di kepolisian, ini sangat janggal. "Tapi saya tak menyebutkan nama," kilahnya, saat diminta siapa petinggi BNN dimaksud. "Meski dia pernah bertugas di Densus, tapi ini bentuk penyalahgunaan wewenang. Apa kaitan terorisme dengan narkotika?" ujarnya.

Kejanggalan kelima, yang sudah menjadi polemik, yakni tidak adanya koordinasi penyerangan "teroris" itu dengan Kapolda Sumut. "Kenapa Densus tak koordinasi dengan Polda? Ini misteri, yang harus segera dijawab," cetusnya. Neta mengusulkan agar Komnas HAM  segera turun tangan untuk melakukan investigasi. "Agar isu-isu negatif bisa segera dihentikan," harapnya.

JAKARTA -- Koordinator Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane punya pandangan menarik terkait serangan maut ke Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News