Isnanta Sebut SDI Merupakan Kerangka Besar Pembangunan Olahraga di Indonesia
jpnn.com, TANGERANG - Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta membuka bimbingan teknis Sport Development Indeks (SDI) se-Indonesia dan Festival SKJ Djadoel, yang berlangsung di Karawaci, Tangerang, Rabu (25/9).
Sport Development Indeks itu sendiri sebagai parameter dalam mengukur pembangunan olahraga Indonesia, metode pengukuran yang diklaim sebagai alternatif baru untuk megukur kemajuan pembangunan olahraga.
Bahkan, SDI bisa dikatakan sebagai indeks gabungan yang mencerminkan keberhasilan pembangunan olahraga berdasarkan empat dimensi dasar, seperti ruang terbuka yang tersedia untuk olahraga, sumber daya manusia atau tenaga keolahragaan yang terlibat dalam kegiatan olahraga, pertisipasi warga masyarakat untuk melakukan olahraga secara teratur dan derajat kebugaran jasmani yang dicapai oleh masyarakat. Sehingga jika disimpulkan, maka SDI dapat diterjemahkan manjadi Indeks Pembangunan Olahraga (IPO).
Dalam sambutannya, Raden Isnanta memberikan apresiasi kepada para stakeholder yang telah turut serta mendukung program pemerintah mengajak masyarakat untuk hidup aktif melalui olahraga dalam kerangka besar membangun olahraga di Indonesia.
Menurutnya, membangun olahraga harus dimulai dengan pembudayaan yang meluas, menyentuh semua lapisan masyarakat dimanapun mereka berada. "Semua harus berolahraga demi alasan kesehatan dan kebugaran. Kedua hal tersebut teramat penting, maka dari itu olahraga harus diposisikan sebagai kebutuhan hidup dan gaya hidup, karena dengan olahraga kita akan sehat jasmani, sehat rohani maupun sehat sosial," ucapnya.
"Pembangunan olahraga adalah suatu proses yang membuat manusia memiliki banyak akses untuk melakukan aktivitas fisik. Indeks Pembangunan Olahraga Indonesia menyatakan bahwa kondisi kebudayaan berolahraga di Indonesia masih rendah. Untuk itu, dibutuhkan semacam metode pengukuran yang diklaim sebagai alternatif baru untuk megukur kemajuan pembangunan olahraga yaitu Sport Development Index (SDI)," sambungnya.
Pria asal Kulon Progo itu juga mengatakan jika pihaknya dalam hal ini Kemenpora dalam menjawab Inpres no 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS), mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan olahraga dalam rangka meningkatkan derajat kebugaran jasmani masyarakat indonesia yang berbasis SM (Massal, Mudah, Murah, Meriah, dan Manfaat). Salah satunya Senam Kebugaran Jasmani (SKJ).
BACA JUGA: Begini Skenario Pemerintah untuk Meredam Aksi Mahasiswa Turun ke Jalanan
Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta membuka bimbingan teknis Sport Development Indeks se-Indonesia dan Festival SKJ Djadoel, yang berlangsung di Karawaci, Tangerang, Rabu (25/9).
- Sesmenpora: PPPK Bukan ASN Nomor Dua
- Donna Agnesia Yakin Kehadiran Red Sparks Bisa Membangkitkan Minat Anak Muda terhadap Voli
- Setahun Jabat Menpora, Dito Ariotedjo Berterima Kasih Kepada Keluarga Besar Kemenpora
- Gelar Media Gathering, Kemenpora Bahas Persiapan Indonesia di Olimpiade 2024
- Luncurkan Program Klub Berkawan, Menpora Dito Berharap Melahirkan Habibie-Habibie Baru
- Olimpiade Paris 2024: Anindya Bakrie Optimistis Tradisi Emas Terjaga