Istana Pakai Kata Kebablasan untuk Bantah Gatot Nurmantyo

Istana Pakai Kata Kebablasan untuk Bantah Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo semasa masih menjabat Panglima TNI bersama pengusaha Tommy Winata saat melepas harimau sumatera bernama Mulli (anak gadis) di Tambling, Pesisir Barat, Lampung. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menyangkal pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang mengaitkan pencopotannya dari jabatan Panglima TNI dengan kegetolannya menginstruksikan pemutaran film G30S PKI.

Menurut Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian, pemberhentian Gatot dari jabatan Panglima TNI didasari usia tokoh kelahiran 13 Maret 1960 itu telah memasuki masa pensiun.

"Masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S," kata Donny saat dikonfirmasi, Rabu (23/9).

Donny menegaskan, terlalu jauh bila Gatot mengaitkan pergantian Panglima TNI dengan instruksi pemutaran film G30S PKI.

"Saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau," tambah dia.

Menurut Donny, semua pimpinan di TNI maupun Polri pasti akan diganti apabila memasuki masa pensiun. Oleh karena itu Donny menegaskan bahwa Gatot tidak diberhentikan di tengah masa jabatan.

"Beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," jelas Donny. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Tenaga Ahli Utama KSP Donny Gahral Adian menyatakan bahwa Gatot Nurmantyo diberhentikan dari jabatan Panglima TNI karena memasuki masa pensiun.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News