Jadi Intel Israel, Pria Mesir Dihukum 25 Tahun
Jumat, 24 Juni 2011 – 04:48 WIB
Media resmi Mesir mengutip bahwa pengakuan Razek telah mengarah pada tiga sel mata-mata yang dibongkar oleh otoritas Lebanon dan Syria. Hubungan Israel dan Mesir -negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan negara Yahudi itu pada 1979- tegang setelah revolusi sosial menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak pada Februari lalu.
Baca Juga:
Pada 12 Juni lalu, Mesir menangkap seorang mahasiswa yang diduga agen intelijen Mossad. Pria keturunan Israel-AS, Ilan Grapel, 27, tersebut dituduh sebagai mata-mata dan menyebarkan kebencian sektarian serta kekacauan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Avigdor Lieberman membantah tuduhan itu. "Saya pastikan bahwa pelajar tersebut (Grapel) tidak melakukan tindakan tidak patut dan tidak bertanggung jawab yang memiliki keterkaitan dengan Israel, Amerika, atau bahkan agen intelijen," tegas dia. (AFP/cak/dwi)
KAIRO - Seorang pria Mesir dijatuhi hukuman 25 tahun penjara setelah terbukti menjadi mata-mata Israel. Tarek Abdel Razek, yang ditangkap pihak berwenang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu Proses Pemulangan Jenazah 6 WNI yang Tenggelam di Laut Jepang
- Biden Jawab Kecurigaan soal Tragedi Jembatan Ambruk di Baltimore
- BRIN Bidik Mitra Internasional untuk Kembangkan Reaktor Nuklir Generasi IV
- Israel Pastikan Tidak Akan Ada Gencatan Senjata di Gaza
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Terungkap, Israel Berencana Jadikan Gaza Utara Wilayah Yahudi