Jadi, mau Ditambah Berapun Jalan Tidak Mungkin Mengimbangi

Jadi, mau Ditambah Berapun Jalan Tidak Mungkin Mengimbangi
Suasana lalu lintas tol Jakarta Cikampek, Senin (13/3/2018). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengharapkan semakin banyak pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan angkutan umum massal setelah diberlakukannya sistem ganjil genap di tol.

Data menunjukkan mereka yang terdampak kebijakan ganjil genap di pintu tol Bekasi ada kecenderungan berangkat lebih pagi, sehingga bisa masuk melalui akses pintu Tol Bekasi ke Jakarta sebelum pukul 06.00 WIB.

“Memang masyarakat dapat menentukan pilihan sendiri, tapi tentu melelahkan jam 4 pagi sudah berangkat dari rumah menuju ke kantor meski pakai mobil sendiri,” tutur Bambang Pri.

Karena itu dia menyarankan agar berpindah ke angkutan umum massal. Terlebih, peningkatan jumlah kendaraan pribadi setiap tahun jauh lebih tinggi dibanding peningkatan kapasitas jalan.

"Jadi mau ditambah berapun jalan tidak mungkin mengimbangi peningkatan jumlah kendaraan pribadi,” kata Bambang.

Implementasi paket kebijakan penanganan kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ini menurut Bambang bisa menjadi momentum bagi pengguna kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan angkutan umum massal.

Perubahan perilaku harus dimulai dari sekarang karena ke depan sarana dan prasarana angkutan massal yang disiapkan pemerintah seperti KRL dan MRT akan segera selesai pembangunannya.

“Siapa nanti yang akan naik KRL dan MRT kalau sampai hari ini kita tidak memulai merubah perilaku untuk beralih naik angkutan umum massal?," tanya Bambang.(chi/jpnn)


Kenaikan jumlah kendaraan pribadi setiap tahun jauh lebih tinggi dibanding peningkatan kapasitas jalan.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News