Jadi Penggerak Kota, TOD Butuh Peran Nyata Pemerintah

jpnn.com, JAKARTA - Konsep hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) menjadi salah satu strategi penting dalam menjawab tantangan urbanisasi dan backlog perumahan di Indonesia.
TOD yang mengintegrasikan antara hunian dan moda transportasi publik, dinilai sebagai solusi jangka panjang yang berkelanjutan.
Pengamat Tata Kota, Sibarani melihat konsep ini semakin relevan dengan perkembangan sistem transportasi massal di Indonesia, seperti MRT dan jaringan kereta api komuter.
“TOD dapat menjadi salah satu penggerak utama pembangunan kota. Karena kita sudah mulai berbasis kepada transportasi massal, terutama dengan adanya MRT dan juga stasiun kereta api,” ujar Sibarani.
Menurutnya, pengembangan kawasan TOD memungkinkan pemanfaatan ruang kota yang lebih efisien dan berdaya guna.
Tak hanya memberikan akses yang mudah bagi masyarakat untuk bepergian, TOD juga mendukung pola hidup yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.
“Jadi, TOD itu bisa memberikan dampak pemanfaatan ruang yang jauh lebih efisien. Orang bisa tinggal dekat dengan moda transportasi, bekerja tidak jauh dari rumah, dan ini secara langsung mengurangi waktu tempuh, biaya, dan polusi,” ucap dia.
Meski begitu, penerapan konsep TOD di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan mendasar.
Pengembangan kawasan TOD memungkinkan pemanfaatan ruang kota yang lebih efisien dan berdaya guna.
- Dapat Penghormatan dari Singapura, Prabowo Abadikan Nama Ibunya
- Sengketa Wilayah Aceh-Sumut, Pemerintah Ambil Sikap Begini
- Harga Beras Naik Saat Stok Melimpah, Komisi VI DPR: Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Senator Papua Barat Filep Wamafma Desak Pemerintah Tutup Tambang Nikel di Raja Ampat
- Sanggam Hutapea: Pemerintah Harus Memperbaiki Tata Kelola Geopark Kaldera Toba
- Pemerintah Batal Berikan Diskon Tarif Listrik, Ini Penyebabnya