Jaga Kestabilan Harga Daging, Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pemasok Sapi Bakalan

Jaga Kestabilan Harga Daging, Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pemasok Sapi Bakalan
Ternak sapi di kandang kelompok wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Ilustrasi. Foto: ANTARA/Hery Sidik

jpnn.com, JAKARTA - Peternak berharap ada pintu alternatif bagi pemasok sapi bakalan agar bisa menjaga kestabilan mekanisme harga di Indonesia.

Selama ini pasokan sapi bakalan Indonesia berasal dari Australia. Ketua Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Didiek Purwanto mengatakan saat ini harga sapi bakalan asal Australia terus meningkat.

Kenaikan harga itu cukup membebani para pengusaha ternak dalam memutar roda bisnis.

“Harus ada alternatif suplai sapi bakalan dari negara lain. Australia dengan kondisi populasi (sapi) yang sekitar 27,6 juta. Kita lihat itu 53 persen adalah ke Indonesia, ternyata mereka bisa mempermainkan harga,” kata Didiek belum lama ini.

Hal senada disampaikan Corporate Affairs Director PT Great Giant Pineapple Welly Soegiono.

PT Great Giant Pineapple, kata Welly, telah mengembangkan budi daya sapi.

Menerapkan bisnis berbasis ekonomi sirkular, pihaknya memanfaatkan limbah nanas untuk pakan sapi.

Menurut Welly, dengan adanya alternatif pemasok sapi bakalan dari negara selain Australia membuka peluang produktivitas sapi secara nasional akan meningkat.

Selama ini pasokan sapi bakalan ke Indonesia hanya berasal dari Australia sebagai supplier.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News