Jamaah Berkalung Syal Jerman

Jamaah Berkalung Syal Jerman
BOLA - Warga kampung Bo-Kaap, kawasan muslim tertua di Cape Town, sedang bermain bola. Foto: Kurniawan Muhammad/Jawa Pos.
Sayed Adam, jamaah lain yang ikut mengobrol bersama Jawa Pos menambahkan, penduduk di kawasan Bo-Kaap memang hampir semuanya muslim. Mereka, kata Adam, rata-rata sangat gandrung dengan olahraga. "Salah satu tim rugby yang pernah menjadi juara di kompetisi di Afrika Selatan, berasal dari Bo-Kaap," katanya.

Bagaimana dengan sepak bola? Adam yang berumur 46 tahun ini mengatakan, sepak bola di Bo-Kaap semakin diminati. "Anda lihat, saya adalah pendukung Jerman," kata Adam sambil menunjukkan syal dengan logo dan warna bendera Jerman yang dikalungkan di lehernya, seperti mengalungkan sorban.

Dia mengaku tak pernah melewatkan satu kali pun pertandingan selama piala dunia. Apalagi jika tim Jerman yang sedang bertanding. "Rata-rata penduduk di sini suka bola. Anak-anak muda sangat suka dengan bola. Sayang, kami tak punya lapangan, sehingga mereka harus bermain bola di jalan-jalan," katanya.

Siang itu, ketika Jawa Pos berkeliling di kawasan Bo-Kaap, di beberapa tempat memang terlihat para anak muda sedang bermain bola di jalan-jalan. "Kami suka sepak bola, tapi kami tak punya tempat yang layak untuk bermain," kata Afshal, salah seorang dari pemuda yang bermain bola itu. (*/ito/jpnn)

Salah satu kawasan tua di Kota Cape Town adalah Bo-Kaap. Di daerah ini, mayoritas penduduknya adalah muslim keturunan Melayu dan India. Mereka juga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News