'Jangan Lupa Kami Juga Punya Suara'

'Jangan Lupa Kami Juga Punya Suara'
'Jangan Lupa Kami Juga Punya Suara'
SEJUMLAH anggota keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu, seperti tragedi Trisakti, Semanggi I dan II dan kasus penghilangan orang secara paksa, juga angkat bicara soal pesta demokrasi Capres dan Cawapres. Mereka berharap dipundak presiden terpilih nanti mampu memberikan hak-hak yang selama ini diperjuangkan.

RIRY YOMARIANTI, Jakarta

11 tahun sudah, Sumarsih tak kenal lelah berjuang agar pemerintah mengusut peristiwa pelanggaran HAM berat yang menimpa anaknya dan korban lain pada peristiwa-peristiwa kerusuhan pada awal masa reformasi kasus Trisakti Semanggi I/II (TSS).

Momen temu perempuan tentang tanggung jawab kepemimpinan nasional bagi pemenuhan hak-hak konstitusional perempuan, yang hasilnya bakal diserahkan kepada Capres-Cawapres terpilih melalui Komnas Perempuan menjadi ajang curahan hati (curhat) keluarga korban pelanggaran HAM berat. “Jangan lupa kamu juga punya suara, dan harapan kami kasus ini bisa dituntaskan,” katanya.

SEJUMLAH anggota keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu, seperti tragedi Trisakti, Semanggi I dan II dan kasus penghilangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News