'Jangan Lupa Kami Juga Punya Suara'
Kamis, 25 Juni 2009 – 21:08 WIB
SEJUMLAH anggota keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu, seperti tragedi Trisakti, Semanggi I dan II dan kasus penghilangan orang secara paksa, juga angkat bicara soal pesta demokrasi Capres dan Cawapres. Mereka berharap dipundak presiden terpilih nanti mampu memberikan hak-hak yang selama ini diperjuangkan.
RIRY YOMARIANTI, Jakarta
11 tahun sudah, Sumarsih tak kenal lelah berjuang agar pemerintah mengusut peristiwa pelanggaran HAM berat yang menimpa anaknya dan korban lain pada peristiwa-peristiwa kerusuhan pada awal masa reformasi kasus Trisakti Semanggi I/II (TSS).
Momen temu perempuan tentang tanggung jawab kepemimpinan nasional bagi pemenuhan hak-hak konstitusional perempuan, yang hasilnya bakal diserahkan kepada Capres-Cawapres terpilih melalui Komnas Perempuan menjadi ajang curahan hati (curhat) keluarga korban pelanggaran HAM berat. “Jangan lupa kamu juga punya suara, dan harapan kami kasus ini bisa dituntaskan,” katanya.
SEJUMLAH anggota keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu, seperti tragedi Trisakti, Semanggi I dan II dan kasus penghilangan
BERITA TERKAIT
- Kader di Sumut Menilai Zulhas Sangat Pantas Kembali Memimpin PAN
- Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar 2024
- NasDem Gabung Koalisi dan Berkomitmen Bantu Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional
- Alasan Surya Paloh Tak jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Golkar Berharap Dapat Jatah Menteri yang Proporsional di Kabinet Prabowo-Gibran