Jangan Membocorkan Strategi TNI dan Polri kepada MIT Poso

Jangan Membocorkan Strategi TNI dan Polri kepada MIT Poso
Pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih mengejar sejumlah anggota MIT Poso. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Upaya memutus mata rantai penyebaran faham radikalisme dan terorisme ini sangat penting dilakukan.

Prof Sagaf juga mengajak kepada semua pihak untuk mendukung penuh pihak TNI-Polri dalam upaya memberantas terorisme di Indonesia dan di Sulteng.

"Kita harus dukung Polri dan TNI, dalam memberantas terorisme dan radikalisme, salah satunya dengan tidak membocorkan langkah strategis pihak TNI dan Polri, kepada kelompok MIT," ujarnya.

Berkaitan dengan itu, Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala terus memburu terduga pelaku kekerasan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang diduga dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, pimpinan Ali Kalora.

"Sekarang sedang kami pelajari dengan pengintaian kemudian lewat lain sebagainya. Kami berusaha terus mengejar mereka," kata Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf.

Ia mengatakan personel TNI yang terlibat dalam Satgas Tinombala dilengkapi pasukan mengejar, intel, dan pasukan Satgas teritorial.

"Tugas kami adalah memperkuat pasukan Tinombala yang saat ini dipimpin oleh Bapak Kapolda dan saya sebagai wakilnya dan sejauh ini menurut saya sinergitas TNI-Polri sangat efektif sehingga membuat kelompok MIT Poso terdesak sehingga mereka merasa terancam dan melakukan jalur yang lain," tutur-nya.

Ia pun mengimbau kepada semua pihak dan masyarakat untuk bisa bekerja sama agar perburuan terhadap kelompok sipil bersenjata MIT Poso bisa segara berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas dengan tenang.

Rektor IAIN Prof Dr H Sagaf S Pettalongi mengingatkan masyarakat agar tidak memberikan ruang gerak kepada kelompok MIT Poso.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News