Jarang Dikunjungi Keluarga, Slamet Bunuh Diri

Jarang Dikunjungi Keluarga, Slamet Bunuh Diri
Ilustrasi Foto: dok.Jawa Pos

jpnn.com - MALANG –  Imam Slamet, 47, warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru, Malang, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, kemarin (21/12).  

Napi asal Jalan Ki Ageng Gribig, Kedungkandang, Kota Malang, itu menggantungkan diri di atas tiang panggung dengan sarung.

Menurut Kepala Lapas Lowokwaru Krismono, Slamet masuk penjara karena tersandung kasus uang palsu dengan vonis hukuman 1 tahun 4 bulan penjara. Slamet masuk di lapas sejak Mei 2016.

Berarti, dia sudah hampir menjalani separo masa hukuman. Dia dijadwalkan bebas Agustus 2017 mendatang.

Sayangnya, sebelum bebas, dia sudah memilih untuk mengakhiri hidupnya di lapas.

Krismono menyatakan, petugas Lapas Lowokwaru mengetahui Slamet bunuh diri dari para napi. Ketika itu, Slamet sudah ditemukan menggantung. ”Saat dokter menyatakan sudah meninggal, kami langsung menghubungi polisi,” paparnya.

Menurutnya, Slamet diketahui menggantung sekitar pukul 13.30, kemarin. Kala itu, salah satu napi kebetulan lewat di panggung depan lapangan olahraga.

”Napi yang mengetahui Slamet bunuh diri, langsung menginformasikan kepada kami,” sambung Krismono.

MALANG –  Imam Slamet, 47, warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru, Malang, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News