Jawa Barat Tak Butuh Beras Impor, Ridwan Kamil Beri Peringatan buat Kepala Daerah

jpnn.com - BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan wilayahnya tak memerlukan beras impor lantaran setiap tahun mengalami surplus sebanyak 1,5 juta ton.
"Produksi beras Jawa Barat surplus, setiap tahun 1,5 juta ton," kata Kang Emil, sapaan akrab Jabar 1, saat kunjungan kerja ke Pasar Pasalaran, Cirebon, Rabu (25/1).
Menurut Ridwan Kamil pihaknya sedang menelusuri kenaikan harga beras di Jabar mengingat daerah tersebut menjadi salah satu lumbung padi nasional.
Kang Emil mengatakan dengan adanya kenaikan harga beras, maka perlu intervensi ke pasar, baik dengan cara operasi pasar, maupun mengintervensi distribusi melalui subsidi kendaraan logistik.
Dia mengatakan sebentar lagi memasuki musim panen, sehingga beras impor tidak diperlukan lagi.
"Jawa Barat jangan sampai (ada beras) impor, karena mengalami surplus, kalau daerah lainnya silakan saja," tuturnya.
Kang Emil juga meminta kepala daerah di Jawa Barat tidak mendatangkan beras impor, apalagi di Kabupaten Indramayu yang menjadi lumbung padi nasional. "Indramayu juga jangan sampai mendatangkan beras impor," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Perum Bulog Indramayu Dandy Arianto memastikan stok beras di daerah itu aman hingga musim panen berikutnya, sehingga tidak perlu mendatangkan beras impor dan petani tak perlu khawatir.
Ridwan Kamil mengatakan Jawa Barat tak memerlukan beras impor lantaran setiap tahun surplus 1,5 juta ton.
- Airlangga Optimistis Golkar Jadi Pemenang Pemilu 2024, Begini Alasannya
- Bulog Janji Seminggu Lagi Harga Beras Bakal Turun
- Stok Beras Sumsel Melimpah, Masyarakat tidak Perlu Khawatir
- Ridwan Kamil dan Bobby Nasution Keliling Kota Medan Naik Motor Listrik
- Pemprov Bali Pastikan Stok dan Pasokan Beras dalam Kondisi Aman
- Bulog Gelontorkan 186 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar