Jaya Suprana pun Menangis Saksikan Jalan Kaki Ciamis ke Jakarta

Jaya Suprana pun Menangis Saksikan Jalan Kaki Ciamis ke Jakarta
Rombongan massa dari Ciamis memilih jalan kaki ke Jakarta untuk ikut demo pada 2 Desember mendatang. Foto Twitter FPI

jpnn.com - Pendiri Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana menyampaikan pandangannya menyikapi aksi Bela Islam III yang akan digelar, Jumat (2/12) besok. 

Pandangan itu disampaikan lewat tulisan yang sudah dimuat di RMOL.co (Jawa Pos Group).

Seperti apa pandangannya? Berikut tulisan Jaya Suprana: 

Di belahan akhir 2016, saya sedang berada di Havana, Kuba untuk menjumpai Dubes RI untuk Kuba di kantor KBRI di Havana dalam rangka mempersiapkan rencana kerja sama kebudayaan Indonesia-Kuba.

Di Kuba, secara kebetulan saya sempat menyimak berita tentang long-march ribuan santri perwakilan dari Pondok Pesantren se-Kabupaten Ciamis ke Jakarta dangan berjalan kaki.

Long march terpaksa dilakukan karena tidak memperoleh bus yang bersedia mengangkut massa dari Ciamis ke Jakarta terkait aksi unjuk rasa 2 Desember 2016. Mereka mengambil titik awal menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki, long march dari Masjid Agung Ciamis, Senin 28 November 2016. 

Sebelum mengawali perjalanan panjang untuk bergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, para santri mendapat arahan dari koordinator kegiatan.

Santri yang siap menempuh perjalanan sekitar 300 kilometer tersebut sudah membawa bekal yang dimasukkan di dalam tas punggung. Selain itu beberapa di antaranya juga mengenakan caping dan tongkat. 

Pendiri Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana menyampaikan pandangannya menyikapi aksi Bela Islam III yang akan digelar, Jumat (2/12) besok. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News