Jelang Pemilu, Waspada Isu SARA Lebih Berbahaya dari Politik Uang
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Rekat Indonesia Raya Heikal Safar mengkritisi ucapan dari para tokoh elite politik Senayan yang memainkan isu seputar Suku, Agama, Ras Antar Golongan (SARA).
Menurutnya, cara itu murahan dan menimbulkan kegaduhan dan disintegrasi bangsa Indonesia.
"Saya sebagai Sekjen Rekat Indonesia Raya sangat gerah melihat pola dan tingkah laku yang memainkan isue SARA dari beberapa gelintir elite politik Senayan yang tidak mencerminkan sebagai seorang dewan yang dihormati dan lebih berpendidikan, yang seharusnya fokus untuk mengganyang para koruptor sampai ke akar-akarnya," tegas Heikal di Jakarta pada Jumat (28/1).
Heikal menegaskan demi menjaga persatuan Indonesia dan menjaga kerukunan antarumat beragama, maka penghinaan terhadap suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) wajib dihentikan. Selain itu, pelakunya harus segera diproses hukum secara adil.
"Sesama anak bangsa Indonesia harus saling mendukung dan berkolaborasi demi terciptanya Indonesia Maju yang membanggakan warga dunia," kata Sekjen Rekat Indonesia Raya, Heikal Safar.
Dia khawatir isu SARA menjadi bahan yang digunakan elite politik jelang pesta demokrasi Indonesia yaitu pilkada, pileg dan pilpres serentak 2024.
"Politik SARA itu jauh lebih buruk dari pada politik uang karena dampaknya dapat memecah belah persatuan bangsa Indonesia," pungkasnya. (flo/jpnn)
Khawatir isu SARA menjadi bahan yang digunakan elite politik jelang pesta demokrasi Indonesia yaitu pilkada, pileg dan pilpres serentak 2024.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Sesuai Dengan Putusan MK, Mayoritas Responden Tolak Pilpres 2024 Ulang
- Partai Perindo Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran
- Polisi Ungkap Alasan TikToker Bikin Konten Penistaan Agama
- Prabowo: Mas Anies dan Muhaimin, Saya Pernah Berada di Posisi Anda
- Ganjar-Mahfud Absen saat KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres
- Ekspresi Anies-Muhaimin saat Menghadiri Penetapan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024