Jelang Tengah Malam Putri Candrawathi Bersuara Lirih: Sudah, Pah, Saya Takut

Jelang Tengah Malam Putri Candrawathi Bersuara Lirih: Sudah, Pah, Saya Takut
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi saat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (6/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ferdy Sambo mengatakan bahwa usai menerima telepon dari Putri Candrawathi pada malam hari tanggal 7 Juli, dia bertemu dengan istrinya itu di rumah pribadi mereka di Jalan Saguling, tepatnya setelah Putri kembali dari Magelang, Jawa Tengah.

Putri menceritakan bahwa di Magelang Yosua masuk ke kamar Putri saat Putri dalam kondisi tertidur.

"Kemudian, tiba-tiba Yosua sudah ada di depan istri saya, Yang Mulia. Istri saya kemudian kaget, tetapi kemudian Yosua mengancam, Yang Mulia," kata Sambo.

Setelah menyampaikan ancaman tersebut, Sambo mengatakan Yosua memperkosa Putri Candrawathi yang saat itu sedang dalam kondisi sakit.

"Kemudian, dia (Yosua) mengancam juga dan menghempaskan istri saya," tambahnya.

Sambo pun mengaku kaget dan tak pernah berpikir bahwa peristiwa yang terjadi di Saguling terjadi sefatal itu.

"Seandainya saya diceritakan malam (tanggal 7 Juli), pasti saya akan melakukan upaya untuk mengamankan istri saya. Saya tidak kuat mendengar (cerita) istri saya. Dia juga menangis waktu itu. Saya emosi sekali, Yang Mulia," ucap Sambo.

Ferdy Sambo mengatakan bahwa selama bercerita, istrinya itu menangis dan mempertanyakan mengapa Yosua berani bertindak sejauh itu.

Ferdy Sambo membeberkan pengakuan Putri Candrawathi mengenai pelecehan yang dilakukan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News