Jembatan Selat Sunda Perlu Solusi Gempa

Jembatan Selat Sunda Perlu Solusi Gempa
Siteplan Jembatan Selat Sunda. Foto : Kementrian PU for Jawa Pos
JAKARTA - Penelitian intensif harus dilakukan sebelum membangun megaproyek Jembatan Selat Sunda. Sebab, potensi gempa di laut yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera itu belum teridentifikasi. Apalagi, tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan bahwa di sekitar kawasan Krakatau ada reservoir magma yang cukup besar ngendon di kedalaman 20 kilometer.

 

Prof Dr Hery Harjono, profesor riset bidang geologi-geofisika LIPI, mengatakan bahwa potensi gempa di suatu kawasan dipengaruhi oleh sejarah kegempaan kawasan tersebut. Sebab, gempa memiliki pola-pola yang berulang dalam kurun waktu tertentu.

 

"Kita tidak tahu apakah di Selat Sunda ratusan tahun lalu pernah terjadi gempa besar atau tidak sama sekali. Itu harus diteliti sebelum pembangunan dilakukan," kata Hery.

 

Karena itu, lanjut dia, perlu dilakukan penelitian di kawasan Selat Sunda. "Paling tidak selama tiga tahun," tegasnya. Biasanya, bekas terjadinya gempa besar akan mudah dikenali. Namun, kalau yang terjadi adalah gempa kecil, biasanya itu tak seberapa terdeteksi.

 

JAKARTA - Penelitian intensif harus dilakukan sebelum membangun megaproyek Jembatan Selat Sunda. Sebab, potensi gempa di laut yang memisahkan Pulau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News