Jerman Pertimbangkan Impor Tentara

Jerman Pertimbangkan Impor Tentara
Tentara Jerman. Foto: Reuters

jpnn.com, BERLIN - Banyak posisi di militer Jerman yang kosong. Persoalannya, tak ada yang bisa direkrut. Negeri yang dipimpin Kanselir Angela Merkel itu juga tujuh tahun ini menghentikan program wajib militer.

Karena itulah, Inspektur Jenderal Bundeswehr -sebutan untuk angkatan bersenjata Jerman- Eberhard Zorn akhirnya mengusulkan untuk mempekerjakan tentara "asing" alias penduduk anggota Uni Eropa (UE). "Yang kita bicarakan di sini contohnya adalah dokter dan ahli IT," ujarnya saat diwawancarai Funke seperti dikutip BBC.

Bundeswehr membutuhkan setidaknya 21 ribu orang. Namun, yang dicari memang bukan prajurit tempur. Melainkan tenaga ahli di militer.

Berdasar aturan undang-undang yang berlaku sejak setelah Perang Dunia II, anggota militer haruslah penduduk Jerman. Mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda masih diperbolehkan, tapi tidak demikian halnya dengan warga negara asing. Karena itu, jika wacana Zorn direalisasikan, diperlukan perubahan aturan.

Komisioner Perlemen untuk Pasukan Bersenjata Hans-Peter Bartels mengungkapkan bahwa merekrut penduduk UE dianggap cukup wajar. Sebab, banyak tentara yang punya dua kewarganegaraan ataupun memiliki latar belakang imigran.

Saat ini Jerman sudah mulai membicarakan masalah rekrutmen tersebut dengan negara-negara UE lainnya. Inggris sudah lebih dahulu mengadopsi kebijakan untuk merekrut warga asing di militer.

Sama dengan Jerman, Inggris kekurangan sekitar 8.200 prajurit militer, angkatan laut dan angkatan udara. Tapi, yang direkrut adalah penduduk di negara-negara persemakmuran Inggris. Syarat bahwa mereka harus pernah tinggal di Inggris dihapus. (sha/c10/ttg)


Banyak posisi di militer Jerman yang kosong. Persoalannya, tak ada yang bisa direkrut.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News