JK : Saat Krisis Negara Harus Lebih Boros

JK : Saat Krisis Negara Harus Lebih Boros
Foto : SETWAPRES
Namun Menkeu (Menteri Keuangan) Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti agar likuiditas rupiah yang besar itu tidak disalahgunakan untuk membeli dolar AS (USD) tanpa keperluan jelas. ”Saya punya uang Rp 120 triliun di Bank Indonesia. Saya harus spend one month. Kalau saya bayar DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) ini, dalam waktu 1 kali 30 hari ke depan, seluruh pencairan anggaran akan terjadi,” kata Menkeu saat membuka Investor Summit 2008 di Jakarta, Selasa (25/11).

Menkeu mengatakan, seharusnya likuiditas itu dimanfaatkan untuk aktivitas ekonomi. ”Jangan dipakai membeli dolar yang bikin runyam. Karena likuiditas itu untuk aktivitas ekonomi, bukan spekulasi,” kata Ani, sapaan Sri Mulyani.

Suplai rupiah tersebut, selain dari APBN, diharapkan Menkeu datang dari dana pemda. Menurut Menkeu, dana tak terpakai di pemda saat ini masih sekitar Rp 30-40 triliun. Daripada dananya menganggur, Menkeu menawarkan transfer dana APBN ke daerah dalam bentuk surat utang negara (SUN). Selain menambah kepercayaan atas SUN, dana tunai yang dipegang pusat juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif.

Pemerintah berkepentingan menjaga agar APBN tetap sehat. Ini karena APBN diperlukan untuk melakukan counter cyclical atau upaya menahan perlambatan ekonomi. ”Jika Anda berpikir budget tidak sustainable, APBN bukan menjadi solusi, tapi menjadi masalah,” kata Ani.

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, stimulus berupa pencairan anggaran Rp 120 triliun akan dibelanjakan untuk membiayai proyek-proyek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News