JK Sentil Teknis Open House SBY

JK Sentil Teknis Open House SBY
OPEN HOUSE - Jusuf Kalla saat bersama Wakil Presiden RI Boediono (kanan) beserta istri, dalam acara open house di kediaman mantan Wapres itu, Minggu (121/9). Foto: Raka Denny/Jawa Pos.
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengkritik tata pelaksanaan open house di Istana Negara, saat hari pertama lebaran 10 September 2010 lalu. Meski demikian, dia menegaskan, insiden maut tewasnya Joni Malela (45), di tengah acara kegiatan itu, tidak boleh menjadi alasan untuk menghilangkan tradisi open house.

Jusuf Kalla menyatakan, bahwa open house sangat penting, karena merupakan salah satu momentum pemimpin bertemu langsung dengan rakyatnya. "Sudah ada sejak Pak Harto, sejak 40 tahun lalu, tapi tidak terjadi apa-apa. Jadi bukan kegiatannya yang bermasalah," ujar tokoh yang akrab disapa JK tersebut, saat open house di kediamannya, Jl Brawijaya, Jakarta, Minggu (12/9) kemarin.

JK juga menduga, bahwa bisa jadi kondisi Joni Malela yang tewas saat ikut berdesak-desakan dengan warga masyarakat lainnya, memang sudah lemah. "Karenanya nggak usah mencari siapa yang salah, apalagi meminta open house dihapus," katanya.

JK menganologikan kecelakaan pada acara open house yang terjadi di Istana seperti pengendara motor. Menurut JK, jika salah seorang pengendara terkena kecelakaan, bukan berarti seluruh motor harus ditiadakan. "Kalau anda naik motor kemudian ada yang kecelakaan, apa semua motor harus ditiadakan? Coba diperbaiki lalu lintasnya saja," papar mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengkritik tata pelaksanaan open house di Istana Negara, saat hari pertama lebaran 10 September

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News