Jogja Berpotensi Jadi Destinasi Pendidikan Tinggi

Jogja Berpotensi Jadi Destinasi Pendidikan Tinggi
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Bulaksumur, Yogyakarta. Foto: dokumen Jawa Pos Radar Jogja

jpnn.com, YOGYAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggulirkan ide menarik untuk menyambut bakal beroperasinya New Yogya International Airport (NYIA) di Kulonprogo.

Ketua Harian ICMI Orwil DIY Prof Dr Bambang Cipto menyatakan, saat bandara baru pengganti Adi Soetjipto itu kelar dibangun maka akan semakin banyak turis mancanegara yang mengunjungi Yogyakarta. Menurutnya, hal itu bisa ditimpali dengan menjadikan Kota Pelajar itu sebagai destinasi pendidikan tinggi.

“Sehari bisa ribuan turis masuk jogja. Memanfaatkan peluang ini saya usul menjadikan Jogja sebagai destinasi pendidikan,” ujar Bambang Cipto, Senin (20/3).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu lantas menguraikan idenya. Menurutnya, ada dua jenis destinasi pendidikan.

Pertama adalah dengan mendirikan branch kampus dari Barat. Hal ini dilakukan Dubai di Uni Emirat Arab, Johor di Malaysia, Singapura, hingga Seoul di Korea Selatan.

Namun, Bambang menyebut model itu lebih mahal dan kompleks. “Dubai mempunyai belasan universitas asing demikian juga Singapura. Malaysia punya empat universitas asing. Seoul punya tiga atau empat universitas asing. Untuk hal ini perlu peraturan menteri serta luas lahan minimal 300 hektare,” tuturnya.

Model kedua, lanjut Bambang, adalah mencontoh Belanda. Caranya dengan memperbanyak program internasional.

Saat ini Belanda mempunyai 1.600 program atau kelas internasional. “Destinasi pendidikan tinggi adalah kombinasi education and business,” tegasnya.

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggulirkan ide menarik untuk menyambut bakal beroperasinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News