Jokowi Diancam ISIS, Pemerintah Diminta Tak Lebay
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komite I DPD AM Iqbal Parewangi menghimbau pemerintah untuk tidak berlebihan dalam menanggapi isu teror ISIS. Terutama terkait sebuah SMS ancaman yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo dari seseorang warga Lampung Timur yang mengaku sebagai anggot ISIS.
Menurut Iqbal ancaman terhadap presiden bisa disamakan dengan ancaman terhadap negara. Tapi, bukan berarti semua ancaman harus ditanggapi secara serius.
"Kita jangan membiasakan pola lebay dan paranoid ketika menanggapi isu terorisme. Masa negara sebesar ini panik hanya gara-gara satu SMS,” kata Iqbal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (22/3).
Dia beranggapan bahwa eksistensi ISIS di Indonesia terlalu dibesar-besarkan oleh pemerintah. Tujuannya, untuk mengalihkan perhatian publik dari carut-marutnya kinerja pemerintahan Jokowi saat ini.
Iqbal juga menuding bahwa ISIS adalah organisasi yang diciptakan oleh negara-negara adidaya untuk menjaga agar industri militer mereka tetap hidup. Kini, tambahnya, pemerintah Indonesia pun telah menjadi bagian dari konspirasi global tersebut.
"Kenapa di Indonesia responnya berlebihan, dan paranoid atau lebay. Kita liat beberapa saat lalu TNI dan tentara Amerika kerja sama latihan. Kita harus liat ini secara keseluruhan," pungkas senator asal Sulawesi Selatan ini. (dil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komite I DPD AM Iqbal Parewangi menghimbau pemerintah untuk tidak berlebihan dalam menanggapi isu teror ISIS. Terutama terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pimpinan KPK Laporkan Albertina Ho ke Dewas
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Ngobras: Kementan Sosialisasikan Pengendalian Hama yang Efisien pada Padi dan Jagung
- Pj Gubernur Sumsel Dukung Pencegahan Korupsi lewat 2 Hal Ini
- Terancam PHK, Aliansi Karyawan PT PRLI Sebut Putusan PK Cacat Hukum dan Tidak Adil