Jokowi Dinilai Kerap Cawe-Cawe Urusan Kontestasi Politik, Pengamat Ingatkan Dampak Negatif

Jokowi Dinilai Kerap Cawe-Cawe Urusan Kontestasi Politik, Pengamat Ingatkan Dampak Negatif
Direktur Eksekutif Oversight of The Indonesian Democratic Policy Satyo Purwanto mengkritik Presiden Jokowi yang dinilai kerap cawe-cawe atau ikut campur urusan kontestasi politik. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Oversight of The Indonesian Democratic Policy Satyo Purwanto mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai kerap cawe-cawe atau ikut campur urusan kontestasi politik di Pilpres 2024.

Menurut Satyo, tanda keterlibatan aktif Jokowi yang semakin ikutan cawe-cawe dalam menentukan capres-cawapres di Pilpres 2024 makin hari semakin terlihat.

Dikatakannya, keterlibatan Jokowi tersebut dianggap bisa menjadi ancaman nyata bagi demokrasi.

"Sepatutnya presiden tidak melakukan itu, karena dapat membahayakan kehidupan bangsa," kata Satyo melalui keterangan resminya, Selasa (23/5).

Satyo mengatakan Jokowi semestinya hanya perlu memastikan bahwa setiap tahapan berjalan sesuai jadwal dan bebas intervensi dari siapa pun demi terselenggaranya pemilu yang jujur dan adil.

"Sebab jika seorang presiden tidak fair dan netral dampaknya akan sangat merusak kompetisi pemilu, karena seorang Presiden RI memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sangat besar sehingga berpotensi mempengaruhi hasil pemilu," ungkapnya.

Masih kata Satyo, terdapat serangkaian kejadian menjadi sebuah tanda bahwa Jokowi berupaya 'mengatur dan menentukan' konfigurasi koalisi.

Bahkan, lanjut dia, pasangan capres dan cawapres, serta bukan tidak mungkin berupaya pula menjadikan politik dinasti untuk garansi sebagai faktor 'keamanan' setelah pensiun menjadi presiden.

Satyo Purwanto ingatkan dampak negatif bagi demokrasi jika Jokowi semakin ikutan cawe-cawe dalam menentukan capres-cawapres di Pilpres 2024

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News