Jokowi: Ini Ada Yang Keliru, Harus Diperbaiki
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo tak hanya menekankan pentingnya edukasi pada masyarakat, tapi juga menitikberatkan kehadiran negara.
Hal itu dia sampaikan saat rapat membahas perlindungan konsumen di kantor kepresidenan, Selasa (21/3).
"Perlindungan konsumen ini sangat terkait dengan kehadiran negara untuk melindungi konsumen secara efektif," kata Jokowi saat rapat bersama menterinya.
Bukti kehadiran negera, katanya, bisa dilihat dari keterlibatan pemerintah memastikan terpenuhinya standar berbagai produk yang diedarkan produsen kepada masyarakat.
Pemerintah juga hadir melakukan pengawasan dan penegakkan hukum secara efektif terhadap berbagai kasus yang merugikan konsumen.
Namun, Jokowi melihat masih ada persoalan dalam praktik di lapangan. Terutama mengenai kepatuhan produsen terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Saya mencatat data yang menunjukkan tingkat kepatuhan produsen terhadap kesesuaian standar produk dengan SNI ternyata masih rendah, karena hanya 42 persen barang yang beredar di pasaran sekarang ini sesuai dengan SNI. Ini artinya ada yang keliru ada yang harus diperbaiki," tegas Jokowi.
Karena itu, dia meminta kepada lembaga perlindungan konsumen untuk bekerja lebih keras. Sehingga, kehadiran negara betul-betul bisa dirasakan di tengah-tengah masyarakat.
Presiden Joko Widodo tak hanya menekankan pentingnya edukasi pada masyarakat, tapi juga menitikberatkan kehadiran negara.
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Timnas U-23 ke Perempat Final Piala Asia U-23, Jokowi: Semoga Bisa Melaju Lebih Tinggi Lagi
- Tingkat Kepuasan Publik kepada Jokowi Seusai Pilpres, Lihat Angkanya
- MK Segera Putuskan PHPU Pilpres 2024, Presiden Jokowi Bilang Begini
- Begini Langkah Indodax untuk Mencegah Tindak Pencucian Uang
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali