Jubir Era Gus Dur Nilai JK Ada Masalah Pribadi Dengan Setnov

Jubir Era Gus Dur Nilai JK Ada Masalah Pribadi Dengan Setnov
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) bersama Nurdin Halid (kiri) dan Sekjen Golkar Idrus Marham/. Foto JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara Presiden Ke-4 Adhie Massardi, mengkritisi tindakan dan sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), yang kerap mengeluarkan staitment yang cendrung meng intervensi kasus hukum yang di sangkakan ke Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov).

Pasca kemenangan Setya Novanto dalam Praperadilan Kasus E-KTP yang diperkuat dengan ditolaknya banding KPK di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta atas status dan peran Novanto di pusaran kasus E-KTP, membuat dugaan penetapan tersebut tidak lagi sekedar persoalan hukum, tapi lebih bersifat politis.

Berbagai pernyataan dan manuver Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai Setya Novanto, menguatkan dugaan tersebut.

“Saya melihat justru pertarungan nya itu, komentar-komentarnya itu, sepertinya persoalan Novanto itu persoalan pribadi dengan JK,” kata Adhie saat dihubungi wartawan, Selasa (14/11/2017).

Menurut Adhie, sangat berbahaya jika persoalan pribadi JK dibawa ke ranah hukum.

“Justru yang kita tanyakan itu bukan hanya intervensinya, tapi kalau urusan personal dibawa, dimanupulasi seolah-olah menjadi hukum, ini yang berbahaya,” katanya.

Dia pun menduga, sikap JK tersebut ingin kembali mengambil alih Partai Golkar dan DPR. Ditambah lagi menjelang tahun politik 2018 dan 2019.

“Itu tadi, yang paling kencang JK. Ada apa JK, apa JK mau ambil alih kembali Golkar, apa mau ambil menempatkan orangnya diposisi Ketua DPR. Atau kedua-duanya. Sebentar lagi tahun politik, siapapun ingin. Saya melihat dari runtutan tadi. Ada apa?,” tuturnya.

Berbagai pernyataan dan manuver Wapres Jusuf Kalla mengenai Setya Novanto menguatkan dugaan penetapan tersebut tidak lagi sekedar persoalan hukum, tapi politis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News