Jumatan di Singapura, Mendaftar Melalui Internet, Diawasi Ketat Sama Polisi

Jumatan di Singapura, Mendaftar Melalui Internet, Diawasi Ketat Sama Polisi
Suasana salat Jumat dengan protokol kesehatan di Masjid Cut Meutia, Jakarta, Jumat (5/6). Foto: Ricardo

Pendaftaran melalui internet berfungsi untuk mempermudah melakukan pelacakan tiap jemaah.

"Itu ada tracking. Setiap orang, kemudian melakukan pendaftaran online, ada namanya shift entry, jadi pakai kode QR, memasukkan nomor telepon, nama dan juga nomor IC," ucap Didik.

"Jika terjadi sesuatu, bisa di-track di masjid itu ada berapa orang, siapa saja? Kemudian, pada kloter ke berapa kalau melakukan salat Jumat," imbuhnya.

Selain itu pengawasan protokol kesehatan sangat ketat karena diawasi langsung oleh polisi dan bagi yang tidak menaati protokol kesehatan akan didenda.

"Polisi berhak memberikan denda bagi yang tidak pakai masker sebesar 250 dolar. Kalau jaraknya kurang dari satu meter, diingatkan, tetapi kalau kedua kali, langsung 250 dolar juga," pungkas Didik. (mad/bnpb/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Jumatan di Singapura kembali digelar mulai pertengahan Juni, setelah sempat ditiadakan sejak Maret.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News