Jurus CT Semangati Pelaku Bisnis Media Online SMSI

Jurus CT Semangati Pelaku Bisnis Media Online SMSI
Mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung (kanan) bersama Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Auri Jaya pada acara Rakernas III SMSI di Jakarta, Rabu (25/7). Foto: SMSI for JPNN

“Orang hampir rata-rata sembilan jam terkoneksi internet. Bangun tidur pasti yang dipegang handphone,” katanya.

Nasib bisnis radio pun tak lebih baik ketimbang televisi. Sedangkan bisnis koran, kata CT, kondisinya lebih buruk.

“Ini keniscayaan yang tak bisa dilawan dan media-media tadisonal pelan-pelan akan habis dan hilang. Akan ada konsolidasi dan konvergensi,” katanya.

Sedangkan mengenai evolusi media sosial, sambung CT, perkembangannya makin beragam. Sebab, kini ada social network, social ad, social news dan tak lama lagi social commerce.

Sedangkan untuk personalisasi konten, kata CT, ada kaitannya dengan big data perilaku netizen. Personalisasi konten berarti netizen akan dijejali berbagai informasi yang diminatinya.

“Media digital bisa tahu kebiasaan orang. Ada algoritma yang memprediksi dengan akurasi 99,9 persen,” papar bos detik.com itu.

CT menambahkan, kompetisi saat ini memang sangat ketat. Karena itu setiap pelaku bisnis mau tak mau harus berupaya keras untuk menjadi nomor satu, atau setidaknya di peringkat kedua.

Menjadi nomor wahid di bisnis media online berarti bisa menguasai 70 persen pasar. Sedangkan yang di posisi kedua menguasai 20 persen pasar.

Bos Transcorp Chairul Tanjung mengatakan, belanja iklan untuk media digital terus meningkat. Sedangkan iklan untuk televisi saat ini sudah stuck.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News