Kadhafi Tawarkan Gencatan Senjata

Kadhafi Tawarkan Gencatan Senjata
Kadhafi Tawarkan Gencatan Senjata
Tetapi, gerilyawan prodemokrasi yang menggelorakan revolusi di Libya telah bersumpah untuk tidak berdamai dengan Kadhafi. Tuntutan mereka hanya satu, yakni Kadhafi dan keluarga besar serta kroninya segera angkat kaki dari negara di Afrika Utara tersebut. Setelah penguasa Libya itu hengkang, gerilyawan prodemokrasi yakin bahwa agenda reformasi dalam rangka menghapus jejak kelaliman Kadhafi akan berjalan lancar.

Sementara itu, NATO tidak terlalu antusias menanggapi ajakan damai Khadafi. Dari markas besarnya di Brussels, Belgia, NATO menegaskan bahwa pihaknya membutuhkan aksi, bukan janji. "Hingga ada langkah nyata, NATO akan tetap menjalankan mandat Dewan Keamanan (DK) PBB di Libya," kata salah seorang juru bicara NATO yang tidak disebutkan namanya.

NATO meragukan kesungguhan Kadhafi lewat pidatonya kemarin. Pasalnya, beberapa jam sebelum berpidato, pria yang punya pasukan khusus perempuan itu memerintahkan penyerangan atas Kota Misrata. Beberapa hari terakhir kota itu menjadi ajang bentrok pasukan Kadhafi dan gerilyawan prodemokrasi. Mereka memperebutkan bandara yang berada di sana.

"Sebelumnya, rezim (Kadhafi) juga berkali-kali mengumumkan gencatan senjata. Tapi, mereka tetap melanjutkan serangan terhadap kota-kota yang dikuasai gerilyawan dan mengakibatkan korban sipil," lanjut Jubir NATO tersebut. Seperti biasa, di ujung pidatonya kemarin Kadhafi kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah meninggalkan Libya. (AP/hep/c4/ttg)

TRIPOLI - Kabar baik berembus dari Libya. Di tengah kecamuk adu senjata, Muammar Kadhafi tiba-tiba menawarkan gencatan senjata. Kemarin pagi (30/4),


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News