Kafe dan Indekos Dirazia Jelang Pertemuan IMF-Bank Dunia

Kafe dan Indekos Dirazia Jelang Pertemuan IMF-Bank Dunia
Kegiatan razia di sebuah kafe remang-remang di Tabanan, Bali, Sabtu (22/9) malam. Foto: istimewa for Bali Express

jpnn.com, TABANAN - Jajaran Polres Tabanan melakukan razia gabungan Operasi Bina Kusuma Agung dan Operasi Cipkon Agung II 2018 pada Sabtu lalu (22/9). Sasaran razia kali ini adalah berbagai tempat hiburan, warung remang-remang dan permukiman penduduk.

Operasi pada malam Minggu itu dilakukan sekitar pukul 22.30 WITA dan dipimpin langsung Kabag Ops Polres Tabanan Kompol I Gede Putu Putra Astawa. Ada 138 personel dalam operasi itu yang terdiri dari 120 polisi dan 18 pecalang.

Razia gabungan itu dilakukan di dua kecamatan, yakni Kediri dan Tabanan. Di Kecamatan Tabanan, petugas mendapati Made Vino Adiwijaya, penghuni indekos di Jalan Ceruring Gang 3 Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan yang memiliki tembakau gorila.

Astawa menjelaskan, Vino menyimpan tembaku gorila di saku celananya. "Dan saat ini pelaku sudah di Polres Tabanan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," ujarnya seperti diberitakan Bali Express.

Menurut Astawa, berat tembakau gorila 0,14 gram. Vino juga sudah mengakui soal tembakau gorila di saku celananya.

"Yang jelas polisi masih akan menggembangkan kasusnya tersebut," imbuhnya.

Selain menyasar indekos, razia juga dilakukan di Cafe Planet yang masuk wilayah Banjar Delod Puri, Desa/Kecamatan Kediri, Tabanan. Pada kesempatan itu, petugas memeriksa 21 waitress.

Namun, tidak ada hal mencurigakan dalam razia itu. Polisi juga tidak menemukan hal mencurigakan ketika merazia indekos di Banjar Pasek Belodan dan Desa Dajan Peken.

Polres Tabanan dan Pecalang merazia sejumlah indekos dan kafe remang-remang dalam rangka cipta kondisi jelang pertemuan Bank Dunia dan IMF

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News