Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur

Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur
Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur

Ahmad Muzani menambahkan kekuatan Gerindra ditambah dengan kelompok lain yang sejalan akan bisa menguasai parlemen hingga 40 persen.

"Kita sudah hitung kaukus kita sekitar 40 persen dari total parlemen yang ada di Senayan, dan itu jumlah yang amat besar. Kurang dari 40 persen juga akan tetap jalan, karena yang akan kita suarakan adalah kebenaran," jelasnya.

Partai lain dari koalisi Adil dan Makmur yang sejauh ini condong pada opsi menjadi oposisi adalah Partai Keadilam Sejahtera (PKS) dan Partai Berkarya.

Namun demikian Presiden PKS, Sohibul Iman menegaskan partainya belum mengambil sikap.

"Namanya politik semuanya ada (kemungkinan) ya dalam politik," kata Sohibul usai mengikuti rapat internal di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).

Kalah Di Mahkamah Konstitusi, Prabowo Bubarkan Koalisi Indonesia Adil Dan Makmur Photo: Banyak kalangan berharap Jokowi dan Prabowo segera bertemu untuk melakukan rekonsiliasi pasca pertarungan politik di Pilpres 2019. (Reuters)

Sementara itu Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan dirinya optimistis rekonsiliasi kubunya bersama pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya tinggal menunggu waktu yang tepat.

"Saya kira pembicaraan awal sudah, tinggal menunggu kapan pertemuan formalnya. Tapi deal-deal atau komunikasi tidak langsung sudah," kata Ma'ruf Amin kepada pers di Ponpes An Nawawi Tanara, Serang, Banten, Jumat (28/6/2019).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News