Kalbe Farma Investasi Rp 180 Miliar

Kalbe Farma Investasi Rp 180 Miliar
Kalbe Farma Investasi Rp 180 Miliar
JAKARTA - Penderita kanker kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan pengobatan dengan efek samping yang minimal dibandingkan dengan pengobatan konvensional seperti kemoterapi. Pasalnya, PT Kalbe Farma Tbk saat ini tengah menjajaki kemungkinan memasukkan obat targeted therapy dalam daftar Asuransi Kesehatan (Askes).

Direktur Innogene Kalbiotech PT Kalbe Farma Tbk, Rikrik Ilyas di Jakarta, Kamis (19/5) menerangkan targeted therapy adalah obat kanker yang mampu mengurangi efek samping terhadap penderita karena obat langsung menuju kepada sasaran yakni sel-sel kanker. Masalahnya obat targeted therapy selama ini baru dimanfaatkan oleh kalangan tertentu karena harganya yang relatif mahal.

Menurut Guru Besar Imunopatologi dari Universitas Indonesia Dr. Santoso Cornain DSC, biasanya obat kanker memiliki efek samping seperti anemia, rambut rontok, mual dan diare. Maka penggunaan targeted therapy dapat mengurangi efek samping tersebut. “Sesuai namanya "targeted therapy" maka yang diserang hanya sel-sel kanker saja, tidak seperti obat kanker konvensional yang selain menyerang sel yang terkena kanker juga menyerang sel yang masih sehat,” ujarnya.

PT Kalbe Farma Tbk sendiri melalui divisi biopharmaceutical terus mengembangkan dan menyempurnakan obat dan diagnostik yang mampu meminimalisir (mengurangi) efek samping bagi penderita kanker. "Kami memiliki unit Innogene Kalbiotech yang berkedudukan di Singapura khusus melakukan riset pengembangan obat kanker yang mampu mengurangi efek samping," kata Rikrik.

JAKARTA - Penderita kanker kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan pengobatan dengan efek samping yang minimal dibandingkan dengan pengobatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News