Kali Pertama, Tim Koki Indonesia Lolos ke Final Olimpiade Memasak Kelas Dunia di Perancis

Sempat Bingung Menu Berbahan Domba Skotlandia

Kali Pertama, Tim Koki Indonesia Lolos ke Final Olimpiade Memasak Kelas Dunia di Perancis
BANGGA : Risky (kiri) dan Guruh Nugraha (tengah) saat laga final di Lyon, Prancis. Foto : Igna Ardiani /Jawa Pos
Untuk kali pertama Indonesia berhasil lolos memasuki babak final olimpiade memasak kelas dunia Bocuse d'Or World Culinary Competition di Lyon, Prancis. Siapa saja mereka? Berhasilkah mereka menjadi jawara?

-------------------------------

IGNA ARDIANI, Jakarta

-------------------------------

Nama Bocuse d'Or World Culinary Competition mungkin belum familier di telinga kita. Tetapi, di Eropa dan Amerika, nama Bocuse d'Or sudah kondang dan merupakan salah satu even yang paling ditunggu para juru masak profesional. Kompetisi memasak yang digagas koki Paul Bocuse dan berlangsung sejak 1987 itu merupakan ajang unjuk skill memasak, sekaligus sarana para koki muda berbakat untuk mendulang nama besar di dunia kuliner internasional.

Bocuse d'Or rutin dihelat dua tahun sekali, diikuti 24 tim profesional dari seluruh penjuru dunia. Di kalangan para koki, Bocuse d'Or sudah menjadi semacam olimpiade memasak. Sebab, untuk mencapai tiket final di Prancis, para koki harus melampaui beberapa babak penyisihan.  Penyisihan pertama dilakukan di tingkat nasional, lalu melaju ke tingkat regional. Setelah itu, baru menuju final yang selalu dihelat di SIRHA International Hotel, Catering and Food Trade Exhibition, Lyon, Prancis.

Untuk kali pertama Indonesia berhasil lolos memasuki babak final olimpiade memasak kelas dunia Bocuse d'Or World Culinary Competition di Lyon, Prancis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News