Kapolri: Aksi Teror di Surabaya Terafiliasi ke ISIS

Kapolri: Aksi Teror di Surabaya Terafiliasi ke ISIS
Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5). Foto M Fathra/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 Antiteror telah meringkus sebanyak 74 orang terduga teroris pascabom Surabaya pada 13 Mei 2018.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menduga rangkaian aksi teror yang terjadi memiliki afiliasi ke Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Hal ini diungkap Tito usai rapat terbatas tentang pencegahan dan penanggulangan terorisme yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/5).

Polri, katanya, sudah melakukan investigasi pengungkapan dan mendeteksi jaringan pelaku teror di Tanah Air.

"Dari hasil operasi kami meyakini atau dugaan yang sangat kuat sekali aksi di Surabaya terkoneksi dengan penyerangan di Polda Riau, juga insiden di Mako Brimob dilakukan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang memiliki afiliasi ISIS di Suriah," kata Tito.

Dari serangkaian operasi yang dilakukan Polri didukung TNI, dalalm waktu 8 hari terhitung 13-21 Mei 2018, diamankan total 74 terduga teroris. 14 Orang di antaranya meninggal dunia karena melakukan perlawanan saat ditangkap.

Dari operasi per wilayah, 31 orang diamankan di Jawa Timur, 8 orang di Jawa Barat, 16 orang di Banten, 8 orang di Sumatera Selatan, 9 orang di Riau dan 6 orang di Sumatera Utara.

"Ada barang bukti disita baik bom siap pakai maupun materi bahan peledak lainnya dan kemudian baterai, switch dan lain-lain," tukas mantan Kadensus 88 tersebut.

Densus 88 Antiteror telah meringkus 74 orang terduga teroris sebanyak pascabom Surabaya pada 13 Mei 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News