Karel Dadimu, Elan Luar Biasa ABG Papua dan Suratnya untuk Kapolri

Karel Dadimu, Elan Luar Biasa ABG Papua dan Suratnya untuk Kapolri
Karel Dadimu (berseragam SMA) berswafoto dengan Kepala Biro Perawatan Personel (Karo Watpers) SSDM Polri Brigjen Anwar seusai acara ‘Apresiasi Kreasi Lomba Setapak Perubahan Polri’ di The Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (22/6) malam. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com.

Warga asli Kampung Ocenep di Distrik Fayit itu menyusuri sungai yang penuh risiko. “Buayanya banyak sekali,” ucap Karel.

Anak sulung dari pasangan Gerardus Yaor dan Valentina Dadimu itu mengatakan kampung halamannya merupakan daerah terpencil dan tertinggal. Sampai saat ini belum ada layanan operator seluler di Ocenep.

Selain itu, Karel juga mengaku bukan dari keluarga berada. “Bapak saya petani,” katanya.

Karel Dadimu, Elan Luar Biasa ABG Papua dan Suratnya untuk Kapolri

Isi surat Karel kepada Kapolri yang menyetuh. Foto: Dokpri for JPNN.com.

Selama menuntut ilmu di SMA Katolik Yan Smit, Karel menumpang di rumah warga Agats. Dia belajar keras agar bisa meneladani dua adiknya, sekaligus menjadi kebanggaan keluarga.

Karel tak hanya terpisah dari orang tua. Dia juga harus menghidupi diri sendiri di perantauan.

“Saya harus bekerja, dorong kayu, pukul kayu, bongkar muat pasir dan babat rumput untuk bertahan hidup di Agats,” demikian tulisan Karel dalam suratnya ke Kapolri. 

Karel, juara lomba menulis surat untuk Kapolri. Isi suratnya begitu menyentuh, sehingga Jenderal Listyo pun merasa pengin tahu cita-cita remaja 18 tahun itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News