Kartu Tani Siap Diterapkan di Sulawesi Tenggara Tahun Depan
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Kadistanak) Sultra, Ari Sismanto mengatakan, Kartu Tani merupakan program Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
Pasalnya, kartu debit seperti kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), ini sudah mulai dilaksanakan di sejumlah provinsi di Indonesia, tetapi masih dalam uji coba.
“Untuk di Sultra, tahun 2020 kita akan coba di 4 kecamatan dari 2 Kabupaten/Kota, yakni Kota Baubau dan Kabupaten Bombana. Kita belum bisa serentak karena program ini terus akan kita lakukan evaluasi untuk perbaikan-perbaikan,” kata Ari Sismanto.
Ia menjelaskan, Kartu Tani ini akan bekerjasama dengan Bank BNI, dimana tahap awalnya diberlakukan untuk penyaluran pupuk bersubsidi.
“Pekan lalu, kita sudah laksanakan rapat koordinasi sekaligus workshop tentang rencana defenitif kebutuhan kelompok (RDKK) masing-masing per petani, sehingga kalau kita luncurkan sudah jelas kuotanya,” katanya.
“Karena dari data RDKK, dapat diketahui berapa anggotanya, berapa jumlah petaninya, berapa jumlah luasannya, sehingga pemerintah akan lebih mudah mengontrol kelompok-kelompok tani. Serta akan kecil kemungkinan terjadi penyimpangan dalam penyaluran pupuk subsidi,” jelas Ari.
Lanjutnya, ke depan Kartu Tani akan digunakan secara berkelanjutan. Tidak hanya untuk pupuk bersubsidi, tetapi juga bantuan lainnya seperti benih, alsintan dan sebagainya.
Selain itu, juga dapat menjadi alat sinergitas BUMN yang membidangi pertanian, sehingga semuanya berjalan cepat dan lancar.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menerapkan program kartu tani di seluruh pulau Jawa. Tahun depan, program ini akan digencarkan di pulau lain di luar Jawa, termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra).
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi
- Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat
- Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Turun Langsung ke Lapangan Setiap Hari
- Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Ingin Tingkatkan Produktivitas