Kartu Truf Berada di Tangan Militer Thailand
Senin, 04 Juli 2011 – 19:19 WIB
BANGKOK - Partai Pheu Thai, partai oposisi yang merupakan penjelmaan partai mantan Perdana Menteri (PM) Thaksin Shinawatra, berhasil merebut kemenangan besar dalam pemilu Thailand kemarin (3/7). Meski begitu, peluang tampilnya adik Thaksin, Yingluck Shinawatra, sebagai PM baru pemenang pemilu bisa terancam.
Sejumlah kalangan agak pesimistis dengan masa depan politik Thailand. Para analis politik sependapat pula bahwa pemilu akan secara otomatis dan ajaib menyelesaikan konflik politik di negara itu selama enam tahun terakhir. Menurut analis, kemenangan Yingluck dan partainya (Pheu Thai) adalah satu hal. Tetapi, siapa yang akan berkuasa dan memerintah negara adalah persoalan lain.
"Masa depan (politik) Thailand sangat bergantung pada kesediaan para elite tradisional guna menerima suara rakyat (baca: hasil pemilu, Red)," kata Pavin Chachavalpongpun, analis politik dari the Institute of Southeast Asian Studies di Singapura, kepada The Associated Press.
Hasil perhitungan suara pemilu Thailand memang masih belum diumumkan resmi. Kubu Yingluck dan Pheu Thai memilih menahan diri untuk tidak lebih dulu merayakan kemenangan. PM Abhisit Vejjajiva dan Partai Demokrat yang dipimpinnya juga masih menunggu pengumuman resmi.
BANGKOK - Partai Pheu Thai, partai oposisi yang merupakan penjelmaan partai mantan Perdana Menteri (PM) Thaksin Shinawatra, berhasil merebut kemenangan
BERITA TERKAIT
- Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat
- Indonesia: Tindakan Amerika Serikat Telah Mengkhianati Perdamaian
- Israel Dikabarkan Menyerang, Warga Iran Pilih Lanjutkan Tidur
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Netanyahu: Israel Akan Membalas secara Bijaksana, Tidak Emosional
- Israel Serang Masjid di Jalur Gaza, Sejumlah Warga Palestina Tewas