Kasus Century Berpotensi Ganggu Elektabilitas Sri Mulyani

Kasus Century Berpotensi Ganggu Elektabilitas Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Ishak Mutiara/Rakyat Aceh/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mencuatnya kembali kasus bailout Bank Century berpotensi mengganggu elektabilitas Sri Mulyani Indrawati yang namanya muncul di bursa cawapres di Pilpres 2019.

Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, selain Boediono, nama yang sudah pasti akan disangkutpautkan dalam pengusutan kasus bailout Rp 6,7 triliun itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

”Semua tahu, banyak survei menyebut Sri Mulyani sebagai figur potensial calon Wapres di 2019,” ujarnya, Jumat (13/4).

Pangi mengatakan, isu-isu terkait kasus korupsi bakal menggerus elektabilitas para kandidat. Termasuk elektabilitas Sri Mulyani sebagai kandidat calon wakil presiden yang akan terpengaruh oleh bergulirnya lagi pengusutan kasus Bank Century. ”Kasus ini akan sangat mengganggu elektabilitasnya,” jelas dosen ilmu politik UIN Syarif Hidayatullah itu.

Dalam banyak survei, nama Sri Mulyani memang selalu muncul sebagai kandidat potensial calon Wapres pendamping Jokowi. Salah satunya survei LSI Denny J.A. yang dirilis pada Februari 2018. Survei itu menyebut popularitas Sri Mulyani sebagai kandidat wakil presiden dari kelompok profesional mencapai 58,3 persen.

Sebagai perbandingan, dalam survei yang sama untuk calon Wapres dari latar belakang parpol, nama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang juga ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hanya mencatat popularitas 32,4 persen.

Sementara itu, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang masuk kelompok berlatar belakang militer meraih popularitas 56,5 persen.

Potensi besar Sri Mulyani sebagai kandidat serius calon wakil presiden juga tampak dalam survei Indo Barometer yang dirilis Februari lalu.

Kasus bailout Bank Century yang kembali mencuat, berpotensi mengganggu elektabilitas Sri Mulyani Indrawati dalam bursa cawapres di Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News