Kasus Pelindo II Tidak Produktif Bagi Iklim Investasi
jpnn.com, JAKARTA - Kasus perpanjangan kontrak Hutchison di PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Pelabuhan Tanjung Priok yang berlarut-larut sehingga sama sekali tidak produtif bagi iklim investasi. Karena itu, pemerintah diminta bersikap tegas untuk menuntaskan kasus di anak perusahaan PT Pelindo II tersebut.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Indonesian Club, Gigih Guntoro di Jakarta, kemarin (5/12).
Gigih menilai dunia usaha membutuhkan kepastian baik dari prospek usaha maupun regulasi yang diberlakukan pemerintah.
“Kronologis dari kasus tersebut sudah diungkap lewat investigasi parlemen maupun audit investigatif BPK. Pemerintah tinggal mengikuti saja," ujarnya.
Ia menambahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga harus cepat dalam menuntaskan kasus Pelindo II sehingga tidak berdampak kepada absennya kepastian hukum.
Konsistensi
Pernyataan senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Indef, Eni Sri Hartati. Menurutnya, pemerintah harus konsisten dengan regulasi yang sudah dibuat jika ingin menuntaskan kasus tersebut.
“Pelabuhan itu aset strategis yang sudah seharusnya dikelola negara," ungkapnya, pada Rabu (5/12), di Jakarta.
Kasus perpanjangan kontrak Hutchison di PT JICT Pelabuhan Tanjung Priok yang berlarut-larut tidak produtif bagi iklim investasi.
- Kawasan Ekonomi Khusus Catatkan Investasi Rp 167,2 Triliun & Serap 113.083 Tenaga Kerja
- Menteri Bahlil Optimistis Soal Iklim Investasi di Indonesia, Ekonom Bilang Begini
- Pemerintah Harus Menjaga Iklim Investasi dan Perkuat Bantalan Sosial
- Apresiasi Groundbreaking PT Daikin, Darmadi Durianto: Iklim Investasi Makin Membaik
- Mantap! Kinerja Positif Seluruh Komponen Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Berdampak ke APBN
- Sikapi Resesi Global dan Tahun Politik, Fajar Hasan Berharap Iklim Investasi Tetap Stabil