Kasus Penembakan Armanto Damapolii, Tokoh Adat Ini Minta Perhatian Kapolri

Kasus Penembakan Armanto Damapolii, Tokoh Adat Ini Minta Perhatian Kapolri
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow (Amabom) saat bersama Panglima Besar Brigade Bogani di Bundaran Paris Kota Kotamobagu, Rabu (27/10/2021) (Antara)

jpnn.com, MANADO - Tokoh masyarakat adat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) meminta perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas kasus penembakan yang menewaskan warga Desa Toruakat.

Aspirasi itu sudah disampaikan Ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow Tengah Can Muliadi Mokodompit saat bersama ratusan warga menggelar unjuk rasa di Bundaran Paris, Kota Kotamobagu, Rabu (27/10).

Kasus penembakan Armanto Damapolii itu terjadi di area PT Bulawan Daya Lestari (BDL) pada 27 September 2021 lalu.

Dalam unjuk rasa itu, massa mendesak Kapolda Sulut Irjen Nana Sudjana untuk segera menangkap aktor intelektual di balik pembunuhan warga tersebut.

Melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/10), Can Muliadi Mokodompit menjelaskan warganya berunjuk rasa untuk menagih ketegasan Kapolda Sulut mengusut tuntas kasus itu.

Can Muliadi juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak tegas oknum aparat yang diduga bermain di dalamnya.

"Mohon dilihat benar-benar oleh Bapak Kapolri, ini ada oknum-oknum yang bermain dalam persoalan ini," ucap Can Muliadi.

Dia meyakini kalau tidak ada oknum yang bermain dalam pengusutan kasus itu, pasti penanganannya tidak akan berlarut-larut.

Tokoh adat Bolaang Mongondow Tengah Can Muliadi Mokodompit minta atensi Kapolri untuk kasus pembunuhan Armanto Damapolii.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News