Kasus Suap Wahyu Setiawan Pasti Mencoreng Nama Baik PDIP
jpnn.com, JAKARTA - Kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diperkirakan sedikit banyak mencoreng nama baik PDIP.
Pasalnya, Wahyu diduga menerima suap dari caleg PDIP, terkait proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Selatan I.
"Saya kira kasus ini sedikit banyak mencoreng nama baik PDIP, terutama publik akan bertanya soal komitmen PDIP dalam agenda pemberantasan korupsi," ujar analis politik Pangi Syarwi Chaniago kepada jpnn.com, Jumat (10/1).
Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini, PDIP perlu memperlihatkan kepada publik anti terhadap korupsi dan tindakan-tindakan penyuapan. Caranya, segera mencopot oknum-oknum yang terbukti melanggar aturan hukum dari jabatan partai.
"Elite dan tokoh sentral PDIP juga jangan sampai terkesan menghambat agenda dan cita cita pemberantasan korupsi," ucapnya.
Pangi meyakini PDIP tidak akan kesulitan mengambil langkah tegas, karena selama ini sudah dikenal sebagai partai yang tak akan melindungi koruptor. Hal itu kerap disampaikan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, meminta kader yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri dan kelompok tertentu, pergi dari partai.
"PDIP harus kembali menunjukkan sikapnya tak akan melindungi praktik tindak pidana korupsi dan suap menyuap. Sikap dari elite sentral paling tidak bisa menyelamatkan citra PDIP yang punya mazhab tegak lurus pada agenda pemberantasan korupsi," katanya.
Pangi juga menyarankan seluruh elite PDIP tidak lelah membersihkan nama baik sebagai partai ideologis untuk agenda pemberantasan korupsi. (gir/jpnn)
Kasus operasi tangkap tangan (OTT) terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diperkirakan sedikit banyak mencoreng nama baik PDIP.
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi
- La Ode Muhammad Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara di Kasus Suap Dana PEN Muna
- PDIP Jaring Nama Untuk Pilgub Jakarta, Ada Risma, Azwar hingga Andika Perkasa
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Gugatan Disidangkan di PTUN, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran