Kata Ridwan Kamil Jakarta Tidak Dipersiapkan jadi Ibu Kota Negara, Hanya Takdir Sejarah

Kata Ridwan Kamil Jakarta Tidak Dipersiapkan jadi Ibu Kota Negara, Hanya Takdir Sejarah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan Jakarta tidak dipersiapkan menjadi ibu kota negara.

Berdasarkan kajian sejarah ada tiga lokasi yang sempat disurvei untuk dijadikan ibu kota yakni Bandung, Malang, dan Surabaya.

"Jadi saya baca sebenarnya di zaman kolonial Batavia itu tidak cocok jadi ibu kota. Saat ada pandemi namanya malaria yang mati itu ribuan jadi diputuskanlah oleh pemerintah kolonial memindahkan ibu kota di survei di tiga lokasi Malang, Surabaya, Bandung, yang dipilih adalah Bandung dengan segala perhitungan," kata Ridwan Kamil dalam keterangan resminya, Rabu.

Rencana pemerintahan kolonial saat itu memindahkan ibu kota ke Bandung terbukti dengan mulai berpindahnya kantor pemerintahan hingga markas militer.

"Pindahlah semua militer di Indonesia ngumpulnya di Bandung dan Cimahi. Pindahlah Kementerian Perhubungan, makanya PT KAI sampai sekarang kantor pusatnya di Bandung pindahlah Kementerian ESDM makanya ada museum geologi," kata dia.

"Akan tetapi Jepang keburu datang. Terputuslah ibu kota negara versi pemerintah kolonial itu oleh takdir sejarah. Jadi, Jakarta itu tidak pernah di desain sebagai ibu kota," lanjut Ridwan Kamil.

Dia mengatakan pada intinya pemerintah Indonesia belum punya ibu kota yang secara fundamental mewakili nilai kebangsaan.

Akibatnya, Jakarta berkembang menjadi mesin ekonomi dominan dan mengambil banyak peran sangat besar.

Ridwan Kamil menyebut berdasarkan kajian sejarah diketahui bahwa Jakarta sedianya tidak dipersiapkan menjadi ibu kota negara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News