Kebijakan Ekonomi yang Konyol

Kebijakan Ekonomi yang Konyol
Foto: JPNN
TAMPAKNYA Boediono (sewaktu menjadi Gubernur BI) dan Sri Mulyani Indrawati (waktu itu juga Menkeu) tidak pernah mau belajar dari kasus BLBI Jilid I. Dengan dalih adanya krisis finansial Amerika yang dikhawatirkan berdampak sistemik terhadap perekonomian dan bank-bank Indonesia, maka dikucurkan dana Rp. 6,7 triliun ke Bank Century yang pada akhirnya bermasalah itu.

Sebuah keputusan ekonomi haruslah berdasarkan data alfanumerik (kualitatif dan kuantitatif) dengan mengantisipasi dampak dari keputusan ekonomi yang akan diambil. Antara lain harus mempertimbangkan faktor kemungkinan terjadinya kriminalitas bank. Walaupun dana itu berasal dari simpanan beberapa bank, namun harus dipahami bahwa bank pemerintah juga ikut membayar iuran atai premi ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Apalagi uang yang ada di bank adalah uang rakyat.

Bisa ditarik kesimpulan bahwa apa yang dilakukan oleh Boediono dan Sri Mulyani Indrawati merupakan keputusan ekonomi berbasiskan cara berpikir yang pendek. Tidak mengantisipasi segala kemungkinan, apalagi pada awalnya Bank Century sudah diketahui banyak kelemahan dan keganjilan.

Hariyanto Imadha

BSD Nusaloka Blok S-1/11, Tangerang

TAMPAKNYA Boediono (sewaktu menjadi Gubernur BI) dan Sri Mulyani Indrawati (waktu itu juga Menkeu) tidak pernah mau belajar dari kasus BLBI Jilid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News