Kejaksaan Akui Kesulitan Tangkap Anand Krishna

Kejaksaan Akui Kesulitan Tangkap Anand Krishna
Kejaksaan Akui Kesulitan Tangkap Anand Krishna
JAKARTA - Kejaksaan terus mencari keberadaan tokoh lintas agama, Anand Krishna yang telah dinyatakan buron sejak dua bulan lalu. Informasi bahwa terpidana kasus pelecehan seksual tersebut menetap di Bali, hingga kini belum memberikan hasil.

"Kita masih melakukan pencarian, baik melalui kepolisian atau oleh kejaksaan sendiri," kata Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum), Mahfud Mannan saat dikonfirmasi Jumat (8/2).

Dijelaskan pula, terpidana 2,5 tahun itu bisa pergi kemana saja karena selama ini tak ditahan. "Bukan karena kita lalai, karena memang tak ditahan. Jadi dia bebas berkeliaran" tambah Mahfud. Dengan fakta seperti itu, Mahfud menilai sejak awal Anand Krishna menolak dieksekusi sebab tak ada niatan dari pria berdarah India itu untuk menyerahkan diri. "Itu alasan dia. Tetap kita tangkap," ucap Mahfud, saat disinggung adanya bantahan dari pihak Anand bahwa selama ini dia tak menolak eksekusi.

Anand Krishna masuk daftar pencarian atau DPO sejak akhir Desember 2012, setelah 3 kali mangkir dari panggilan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan. Panggilan dilayangkan kejaksaan setelah menerima salinan putusan dari Mahkamah Agung. Kajari Jakarta Selatan Masyhudi kala itu menyebutkan, pemanggilan dilayangkan ke alamat Anand di Sunter Jakarta Utara. Belakangan diperoleh informasi, meski mengaku di Bali, Anand diduga kuat hidup berpindah-pindah agar tak tertangkap aparat.

JAKARTA - Kejaksaan terus mencari keberadaan tokoh lintas agama, Anand Krishna yang telah dinyatakan buron sejak dua bulan lalu. Informasi bahwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News