Kelola Jembatan Pribadi Antarprovinsi, Per Hari Rp 100 Ribu

Kelola Jembatan Pribadi Antarprovinsi, Per Hari Rp 100 Ribu
Rustam dengan latar belakang jembatan yang dibangunnya dengan dana sendiri. Jembatan tersebut menghubungkan dua desa di dua provinsi berbeda. Foto: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON

Otomatis, Rustam bisa kembali berbisnis perahu penyeberangan. Di sisi lain, ketika hujan deras dan debit Cisanggarung kian tinggi, Rustam juga harus ikhlas, merelakan jembatannya hilang disapu banjir.

Tapi, setidaknya untuk saat ini dia bersyukur karena masih bisa mengantongi pemasukan saat perahu tak lagi beroperasi.

”Lumayan, tapi tidak besar,” katanya, lalu menyebut angka sekitar Rp 100 ribu per hari sebagai pemasukan.

Tak besar secara pemasukan maupun fisik bangunan, tapi secara fungsi sangat penting. Terutama bagi warga dua desa bertetangga tapi terpisah kabupaten dan provinsi. (*/JPG/c11/ttg)


Kalau Rustam paham sekali perihal kekuatan jembatan selebar 1 meter tersebut, itu wajar. Sebab, jembatan bambu tersebut memang miliknya.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News