Kemarau Segera Berakhir, Kebutuhan Pangan Terjaga

Kemarau Segera Berakhir, Kebutuhan Pangan Terjaga
Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Musim kemarau yang berkepanjangan di negeri ini segera berakhir. Di sejumlah daerah, terjadi kekeringan melanda daerahnya akibat hujan yang tak kunjung turun selama berbulan-bulan.

Namun, selama musim kemarau itu tidak mendengar adanya kondisi kekurangan pangan di sejumlah daerah seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

Kondisi itu, tidak terlepas dari kondisi ketahanan pangan yang tetap terkendali dan terjaga. Kemarau panjang dari April hingga Oktober ini, pemerintah cukup antisipatif tertutama untuk tetap terjaganya soal ketahanan pangan tersebut. Kunci dari semua itu adalah infrastruktur yang tetap terjaga.

Menurut Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, kementerian sudah membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah terdampak kekeringan dengan menyediakan paket bantuan kepada petani.

Pertama adalah pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air.

"Contohnya di Purwakarta, Jawa Barat. Kami sediakan pipa sepanjang 3.700 meter untuk menarik air dari sungai. Ini bisa menyelamatkan lahan sawah seluas 1.500 hektar (ha) yang terancam gagal panen," ungkap Sarwo Edhy, Senin (14/10).

Begitu juga di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal. Intinya, daerah-daerah yang terancam kekeringan jika ada sumber airnya akan dibantu dengan pompa dan pipa.

Kedua, kementan juga menyediakan pembangunan embung atau long storage. Ini program untuk kelompok tani guna menampung air di musim hujan (bank air) kemudian dialirkan ke sawah di musim kemarau. Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahan-lahan yang mengalami kekeringan.

Musim kemarau yang berkepanjangan di negeri ini segera berakhir. Di sejumlah daerah, terjadi kekeringan melanda daerahnya akibat hujan yang tak kunjung turun selama berbulan-bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News