Kemdiknas Siap Gelar Festival Bahasa dan Sastra
Rabu, 20 Oktober 2010 – 20:32 WIB
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) melalui Pusat Bahasa, siap menggelar Festival Bulan Bahasa dan Sastra 2010. Koordinator Intern Pusat Bahasa, Yenny Maryani mengatakan, acara ini digelar dalam rangka pengutamaan Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional, serta mengembangkan, membina dan melindungi bahasa dan sastra Indonesia. "Untuk debat bahasa, para peserta diminta untuk berargumentasi dan menguji kemahiran berbahasa dalam mengutarakan pendapat. Ini tentunya khusus untuk mahasiswa, agar mereka dapat belajar berargumentasi yang baik, sehingga dapat mengungkapkan suatu bantahan yang bernalar," jelasnya.
"Penyelenggaraan Festival Bulan Bahasa dan Sastra 2010 ini tentunya memiliki cakupan program yang cukup luas. Selain itu, tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga mahasiswa, guru, dosen, dan juga peserta (kursus) Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang berasal dari Cina, Australia, Amerika, Jepang, Uganda dan Filipina," terang Yenny, ketika ditemui di Gedung Pusat Bahasa, Rawamangun, Jakarta, Rabu (20/10).
Baca Juga:
Disebutkannya, ada 18 kegiatan pokok yang akan dilaksanakan. Di antaranya yaitu sayembara penulisan proposal penelitian kebahasaan dan kesastraan, sayembara penulisan esai sastra, sayembara penulisan cerita rakyat, sayembara penulisan naskah drama, lomba pembuatan blog kebahasaan dan kesastraan, bengkel sastra, pentas sastra, debat bahasa, parade mural dan kebahasaan dan kesastraan, pemilihan duta bahasa, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) melalui Pusat Bahasa, siap menggelar Festival Bulan Bahasa dan Sastra 2010. Koordinator Intern
BERITA TERKAIT
- Dukung Pendidikan Berkualitas, Dahua Serahkan Interactive Board ke FEB UGM
- Ramadan Berbagi, Garuda Beverage Salurkan Beasiswa Pendidikan & Ribuan Sepatu
- Dana BOS Aman jika Seluruh Guru Honorer jadi PPPK, Begini Penjelasannya
- Peruri Dorong Peningkatkan Kualitas Pendidikan SDN di Karawang
- Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf
- Mahasiswa Jadi Korban TPPO Berkedok Magang di Jerman, Prof Zainuddin Soroti Lemahnya Pengawasan